Hari : Minggu, 24 Mei 2015/06 Sya'ban 1436 H
Oleh : Ustadz Endang Iskadar, S.Pd.I
Dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
Oleh : Ustadz Endang Iskadar, S.Pd.I
Dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
1136.
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Kekasihku - yakni Nabi Muhammad s.a.w.
telah memberikan wasiat padaku untuk melakukan puasa sebanyak tiga hari dalam
setiap bulan, juga dua rakaat sunnah Dhuha dan supaya saya bersembahyang witir
dulu sebelum tidur." (Muttafaq 'alaih)
Melakukan
shalat witir sebelum tidur itu hanyalah disunnahkan bagi seseorang yang tidak
mempercayai dirinya akan dapat bangun pada akhir malam. Tetapi sekiranya dapat
mempercayai dirinya, Maka pada akhir malam adalah lebih utama lagi.
1137. Dari Abu Zar r.a. dari
Nabi s.a.w., sabdanya: "Setiap ruas tulang dari seseorang di antara engkau
semua itu harus ada sedekahnya pada saban pagi harinya, maka setiap sekali
tasbih - bacaan Subhanallah - adalah sedekah, setiap sekali tahmid - bacaan
Alhamdulillah - adalah sedekah, setiap sekali tahlil - bacaan La ilaha ilallah
- adalah sedekah, setiap sekali takbir - bacaan Allahu Akbar - adalah sedekah,
memerintahkan kepada kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemunkaran adalah
sedekah dan yang sedemikian itu dapat dicukupi oleh dua rakaat yang dilakukan
oleh seseorang dart shalat Dhuha." (Riwayat Muslim)
1138. Dari Aisyah
radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu bersembahyang Dhuha
empat rakaat dan menambahkan dari jumlah itu sekehendak hatinya." (Riwayat
Muslim)
1139.
Dari Ummu Hani' yaitu Fakhitah binti Abu Thalib radhiallahu 'anha, katanya:
"Saya pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. pada hari pembebasan - kota
Makkah, lalu saya temui beliau s.a.w. sedang mandi. Setelah selesai beliau
s.a.w. mandi, lalu bersembahyang sebanyak delapan rakaat. Itulah shalat
Dhuha." (Muttafaq 'alaih) Ini adalah yang diringkaskan dari lafaznya salah
satu dari beberapa riwayat Muslim.
0 komentar:
Posting Komentar