Hari : Kamis, 14 Mei 2015/25 Rajab 1436 H
Oleh : Ustadz Noerdin
Dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
Oleh : Ustadz Noerdin
Dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
Allah
Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya menyampaikan shalawatnya
kepada Nabi - yakni Nabi Muhammad. Hai orang-orang yang beriman,
ucapkanlah shalawat dan salam dengan sebenar-benarnya salam kepada Nabi
itu." (al-Ahzab: 56)
1394. Dari Abdullah bin 'Amr
bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w,
bersabda: "Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali shalawat,
maka Allah akan memberikan kerahmatan padanya sepuluh kali dengan sebab sekali
shalawat tadi." (Riwayat Muslim)
1395.
Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama manusia bagiku pada hari
kiamat ialah orang yang terbanyak bacaan shalawatnya padaku," yakni lebih
diutamakan oleh beliau s.a.w. untuk dapat memperoleh syafaatnya dan dapat
kedudukan yang terdekat dengannya.
Diriwayatkanoleh
Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
1396.
Dari Aus bin Aus r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya
di antara hari-harimu yang paling utama sekalti ialah hari Jum'at, maka
perbanyakkanlah membaca shalawat padaku pada hari itu, sebab sesungguhnya
bacaan shalawatmu itu ditunjukkan kepadaku."
Para
sahabat berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah shalawat kita semua itu
dapat ditunjukkan kepada Tuan, sedangkan Tuan sudah hancur tubuhnya?"
Dalam sebagian riwayat disebutkan: dengan kata-kata: "Sedangkan Tuan telah
rusak tubuhnya?" Nabi s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah
mengharamkan pada tanah untuk makan tubuhnya sekalian Nabi." Diriwayatkan
oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
1397. Dari Abu Hurairah r.a.
katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Terkena debulah hidung
seseorang - yakni amat hina sekali seseorang - yang di waktu nama saya
disebutkan di sisinya, tetapi ia tidak suka membaca shalawat padaku." Diriwayatkan
oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
1398.
Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah
engkau semua membuat kuburku itu sebagai hari raya - yakni untuk tempat
berkumpul-kumpul guna bersenang-senang. Bacalah shalawat padaku karena
sesungguhnya bacaan shalawatmu semua itu dapat sampai padaku, di mana saja
engkau semua berada." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad
shahih.
1399. Dari Abu Hurairah
r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada seorangpun yang
memberi salam padaku, melainkan Allah mengembalikan ruhku, sehingga saya dapat
rnenjawab salam orang itu." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad
shahih.
1400. Dari Ali r.a.,
katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang kikir ialah orang yang
apabila namaku disebut disisinya ia tidak suka membaca shalawat padaku." Diriwayatkan
oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini
adalah Hadis shahih.
1401. Dari Fadhalah bin
'Ubaid r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. pernah mendengar seseorang yang
berdoa dalam shalatnya, tetapi ia tidak mengucapkan puji-pujian kepada Allah
Ta'ala dan tidak pula membaca shalawat pada Nabi s.a.w., lalu Rasulullah s.a.w.
bersabda: "Tergesa-gesa sekali orang ini," kemudian orang itu
dipanggilnya. Nabi s.a.w. lalu bersabda pada orang itu atau pada orang lain
juga: "Jikalau seseorang di antara engkau semua hendak berdoa, maka
hendaklah memulai dengan mengucapkan puji-pujian kepada Tuhannya yang Maha Suci
serta puja-pujaan padaNya, selanjutnya membaca shalawat kepada Nabi s.a.w.,
seterusnya bolehlah ia berdoa dengan apa yang dikehendaki olehnya."
Diriwayatkan oleh Imam-imam
Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis shahih.
1402. Dari Abu
Muhammad,yaitu Ka'ab bin 'Ujrah r.a., katanya: "Nabi s.a.w. keluar pada
kita, lalu kita berkata: "Ya Rasulullah, kita semua telah mengerti
bagaimana cara bersalam kepada Tuan, tetapi bagaimanakah cara kita kalau membaca
shalawat kepada Tuan?" Beliau s.a.w. bersabda: "Ucapkanlah: "Alhhumma
shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama shallaita 'ala ali
Ibrahim, innaka hamidum majid. Allahumma barik 'ala Muhammad wa 'ala ali
Muhammad, kama barakta 'ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid." Artinya:
Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada keluarga
Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan tambahan kerahmatan pada keluarga
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia. Ya Allah,
berikanlah tambahan keberkahan pada Muhammad dan pada keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah menambahkan keberkahan pada keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia. (Muttafaq 'alaih)
1403. Dari Abu Mas'ud al-Badri
r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. datang kepada kita dan kita semua sedang
dalam majlisnya Sa'ad bin 'Ubadah, lalu Basyir bin Sa'ad berkata kepada beliau
s.a.w.: "Allah menyuruh kita supaya kita membaca shalawat kepada Tuan, ya
Rasulullah, maka bagaimanakah cara kita mengucapkan shalawat kepada Tuan
itu?" Rasulullah s.a.w. lalu diam, sehingga kita semua mengharapkan,
alangkah baiknya kalau tadi-tadi Basyir tidak bertanya kepada beliau tentang
hal itu. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ucapkanlah: Allahumma
shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kama shailaita 'ala Ibrahim. Wabarik
'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kamabarakta 'ala ali Ibrahim. Innaka
hamidum majid. Artinya periksa dalam Hadis no. 1402 di atas. Adapun tentang
salam, maka sebagaimana yang engkau semua sudah diajari." (Riwayat Muslim)
1404. Dari Abu Humaid
as-Sa'idi r.a., katanya: "Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah,
bagaimanakah cara kita mengucapkan shalawat kepada Tuan?" Beliau s.a.w.
bersabda; "Ucapkanlah: Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'ala azwajihi
wa dzurriyyatihi. Kama shailaita 'ala Ibrahim. Wa barik 'ala Muhammad, wa 'ala
azwajihi wa dzurriyyatihi. Kama barakta 'ala Ibrahim. Innaka hamidum
majid." Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada
isteri-isteri dan keturunan-keturunannya. Sebagaimana Engkau telah memberikan
tambahan kerahmatan pada Ibrahim. Dan berikanlah tarnbahan keberkahan pada
Muhammad dan pada isteri-isteri dan keturunan-keturunannya. Sebagaimana Engkau
telah menambahkan keberkahan pada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha
Terpuji lagi Termulia. (Muttafaq 'alaih)
0 komentar:
Posting Komentar