Hari : Sabtu, 18 April 2015/28 Jumadil Akhir 1436 H
Oleh : Ustadz Endang Iskadar, S.Pd.I
1671. Dari Abu Mas'ud al-Badri r.a. bahawasanya
Rasulullah s.a.w. melarang dari harga anjing -yakni menggunakan wang dari hasil
penjualan anjing, juga dari upah hasil perzinaan serta daripembayaran yang
diperolehi oleh tukang tenung - dukun ahli silap mata kerana
penilikannya."(Muttafaq 'alaih)
Oleh : Ustadz Endang Iskadar, S.Pd.I
Dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
1666. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya:
"Orang-orang semua bertanya kepada Rasulullahs.a.w. perihal kahin - ahli
tenung atau tukang meramal.
Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Tidak
adasesuatupun yang hak atau benar daripadanya." Orang-orang berkata
lagi: "Ya Rasulullah, sesungguhnyamereka itu memberitahukan kepada kita
akan sesuatu hal yang kadang-kadang lalu menjadi kenyataan -yakni
seolah-olah benar." Rasulullah s.a.w. kemudian bersabda: "Itulah sesuatu kalimah hak -
yaknimerupakan kebenaran - yang disambar oleh seorang jin, kemudian disampaikan
- dibisikkan -dalamtelinga kekasihnya, kemudian dengan sebuah kalimah yang
benar itu oleh ahli tenung tadidicampurkannya dengan seratus macam
kedustaan."
(Muttafaq 'alaih)Dalam riwayat Imam
Bukhari dari Aisyah radhiallahu 'anha disebutkan bahawsanya Aisyahmendengar
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya malaikat itu turun ke
mega - yakni awan,kemudian menyebutkan sesuatu perkara yang sudah diputuskan
di langit, lalu syaitan itu memasangkan pendengarannya untuk mencuri
isi keputusan tadi, selanjutnya setelah didengarkan baik-baik, ia punlalu
menyampaikannya kepada ahli tenung. Seterusnya ahli tenung tadi membuat
kedustaan seratusmacam banyaknya yang keluar dari hatinya sendiri, di samping
satu yang dari syaitan tersebut - yangdianggap sebagai kebenaran."
Sabdanya: fa-yaqurruha dengan
fathahnya ya' dan dhammahnya qaf serta ra', bermaksud ialahmenyampaikannya. Al'anan
dengan fathahnya 'ain.
1667. Dari Shafiyah binti Ubaid dari salah
seorang isteri Nabi s.a.w. - radhiallahu 'anha dariNabi s.a.w., sabdanya: "Barangsiapa yang menemui juru teka,
lalu menanyakan sesuatu hal kepadanya, kemudianmembenarkannya - yakni
mempercayainya, maka tidak akan diterima solatnya selama empat puluhhari."
(Riwayat Muslim)
1668. Dari Qabishah bin al-Mukhariq r.a., katanya:
"Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:"Peramalan dengan
garis-garis, penilikan keuntungan - atau nasib - serta berbicara dengan burung
-untuk melihat untung rugi, semuanya adalah dari perbuatan sihir - atau
pertenungan."Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan.
Ia berkata: Aththarqu bermaksud
membentak, maksudnya ialah memjentak burung dengan pengertian bahawa ia akan memperolehi
keuntungan atau kecelakaan dengan melihat ke arah manaterbangnya burung itu.
Jikalau terbang ke kanan, maka merasa dirinya akan memperolehi keuntungan,sedang
jikalau ke kiri, maka dirinya akan mendapatkan celaka."Abu Dawud
berkata lagi: Al'iyafah ialah tulisan yakni peramalan dengan
menggunakan - ataumelihat - garis-garis. Al-Jauhari berkata dalam kitab
Ashshahab: Aljibtu adalah kalimah yangdimutlakkan pada berhala,
tukang tenung, ahli sihir dan sebagainya.
1669. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma,
katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang mencari satu macam
ilmu pengetahuan dari golongan ilmu penujuman,maka bermakna ia telah mencari
suatu cabang dari ilmu sihir. Bertambah ilmu sihirnya itu
sebanyak tambahnya dalam ilmu penujuman tadi."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan
isnad shahih.
1670. Dari Mu'awiyah bin al-Hakam r.a., katanya:
"Aku berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnyaaku ini baru sahaja
meninggalkan kejahiliyahan dan Allah telah mendatangkan Agama Islam. Di
antarakami banyak orang yang menemui ahli tenung itu, bagaimanakah kedudukannya
itu?" Beliau s.a.w.bersabda: "Janganlah engkau menemui ahli tenung
itu." Aku berkata lagi: "Di antara kami ada jugaorang yang merasa
akan mendapat nasib buruk." Beliau s.a.w. bersabda: "Hal itu
adalah sesuatu yangmereka dapatkan dalam hati mereka sendiri, maka tentulah
tidak dapat menghalang-halangi mereka - yakni hal itu tidak akan
memberikan bekas apapun kepada mereka, baik manfaat atau kemudharatan."
Aku berkata pula: "Di antara kami ada
pula orang-orang yang meramalkan nasibnya denganmenggunakan garis-garis."
Beliau s.a.w. bersabda: "Dahulu ada seorang Nabi dari golongan
para Nabi, ia membuat ramalan dengan garis, maka barangsiapa yang sesuai
dengan garis itu, ialah yangmemperolehi nasibnya." (Riwayat Muslim)
0 komentar:
Posting Komentar