Kamis, 23 April 2015
Untuk Generasi Muda Al-Falaah IV yang Berprestasi dan Berakhlak Mulia...
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh...
Disadari atau tidak, generasi pemuda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk pula dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemuda merupakan aktor dalam pembangunan.
Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki akhlak mulia, kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai agen perubahan, moral force and sosial kontrol sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.
Selasa, 21 April 2015
Kajian Shubuh : Buruknya Orang Yang Bermuka Dua - Kemunafikan
Jumat, 17 April 2015
Apakah Ghiroh Islam Kita Masih Ada................ ????
Bedah buku : Ghiroh dan Tantangan Terhadap Islam
Karya : Prof. Dr. Hamka
oleh : Dr. Agus Setiawan
Di Copas dari Grup Tetangga
Assalaamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh
Mungkin banyak yang sudah melupakan buku Ghirah dan Tantangan Terhadap Islam karya Buya Hamka. Buku itu memang tipis saja, nampak tidak sebanding dengan koleksi masif seperti Tafsir Al Azhar, namun tipisnya buku tidak identik dengan kurangnya isi, apalagi pendeknya visi. Sesuai judulnya, buku tersebut membahas masalah-masalah seputar ghirah dengan bercermin pada kasus-kasus yang terjadi di Indonesia. Meskipun buku ini diterbitkan pada awal tahun 1980-an, pada kenyataannya masih banyak pelajaran yang dapat kita ambil untuk dipraktekkan dalam kehidupan di masa kini.
Buya Hamka memulai uraiannya dengan sebuah kasus yang dijumpainya di Medan pada tahun 1938. Seorang pemuda ditangkap karena membunuh seorang pemuda lain yang telah berbuat tidak senonoh dengan saudara perempuannya. Sang pemuda pembunuh itu pun dihukum 15 tahun penjara. Akan tetapi, tidak sebagaimana narapidana pada umumnya, sang pemuda menerima hukuman dengan kepala tegak, bahkan penuh kebanggaan. Menurutnya, 15 tahun di penjara karena membela kehormatan keluarga jauh lebih mulia daripada hidup bebas 15 tahun dalam keadaan membiarakan saudara perempuannya berbuat hina dengan orang.
Kamis, 16 April 2015
Selasa, 07 April 2015
Senin, 06 April 2015
Kamis, 02 April 2015
Langganan:
Postingan (Atom)