Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berdoa: “Ya Allah, berkahilah ummatku di pagi hari.” Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam
biasa mengirim sariyyah atau pasukan perang di awal pagi dan Sakhru
merupakan seorang pedagang, ia biasa mengantar kafilah dagangnya di awal
pagi sehingga ia sejahtera dan hartanya bertambah.” (HR Abu Dawud 2239)
Pagi adalah awal dari sebuah hari, dalam kebiasaan sebagian besar orang Indonesia, biasanya pagi diasosiasikan dengan waktu dimana matahari mulai terbit, lain lagi dengan kebudayaan barat karena menggunakan patokan 12 jam maka pagi sudah dimulai ketika memasuki jam 00:00, sapaan yang digunakan pada saat itu bukan lagi "good night" tapi "good morning", kebiasaan inipun mulai diikuti oleh sedikit kalangan di Indonesia terutama di media TV dan Radio.
Berbeda dengan dua kebiasaan diatas, perbincangan tentang pagi dalam Islam dimulai ketika munculnya fajar shadiq yang menandakan tibanya waktu shalat shubuh, oleh karenanya berbagai fadhilah tentang keberkahan pagi dimulai ketika memasuki waktu Shubuh bukan ketika matahari terbit.
Di dalam Al-Qur'an banyak sumpah Alloh yang menggunakan waktu yang sering disebutkan dalam waktu awal dari siang, Alloh berfirman "wal fajr" (demi waktu fajar), wash shubhi idza asfar (Dan shubuh apabila mulai terang) wash shubhi idza tanaffas (Dan demi shubuh apabila fajarnya mulai menyingsing), wadh-dhuha (Demi waktu dhuha), bagi kita tidak dibolehkan bersumpah dengan makhluk, namun bagi Alloh adalah hak-Nya, dan diantara hikmahnya menunjukkan keagungan dan pentingnya hal-hal yang dijadikan sumpah tersebut.
Pagi adalah waktu yang diberkahi bagi umat ini, oleh karena itu, tidak selayaknya kita menyia-nyiakan waktu ini dengan hanya tidur, larut dalam lamunan dan hal-hal yang tidak bermanfaat lainnya. Bahkan menurut banyak penelitian modern, banyak keuntungan yang akan didapatkan dengan bangun pagi diantaranya membentuk pola pikir disiplin, memiliki banyak waktu dan meningkatkan produktifitas, dan lain-lain.
Keberkahan Pagi bagi Umat Islam
Mengapa pagi menjadi waktu utama dan penuh keberkahan dalam konsep Islam, banyak hal yang mendasari, antara lain :
Pertama, do'a Rasululloh agar umat ini mendapatkan berkah dipagi hari, sebagaimana diriwayatkan oleh Shakhr bin Wada'ah al-Ghamidi, bahwa Rasulullon bersabda : Ya Alloh berilah berkah untuk umatku pada pagi harinya" (HR Abu Dawud dan dishahihkan oleh al-Albani).
Kita akan sangat senang jika ada orang shaleh yang mendo'akan kita, meskipun kita menyadari tidak ada jaminann dikabulkannya do'a, namun keberkahan waktu pagi untuk umat ini yang mendo'akannya adalah Rasululloh yang do'anya pasti dikabulkan (mustajab), marilah kita gunakan waktu pagi seoptimal munhkin agar kita mendapatkan keberkahan dari do'a Rosul.
Terkait dengan do'a Rosululloh diatas, dikabarkan juga bahwa Shakhr bin Wada'ah a;-Ghamidi ra (sahabat yang meriwayatkan hadits ini) mengamalkan sunnah ini, sebagai pedagang ia mengirimkan dagangannya di awal hari kemudian ia menjadi orang kaya dan banyak harta.
Ibnu Muflih al-Maqdisi dalam kitab al-Adab asy-Syar-Iyyah, menyebutkan bahwa suatu saat Abdullah bin Abbas ra, mendapati anak laki-lakinya sedang tidur pada waktu dhuha, maka Ibnu Abbas pun mengatakan : "bangunlah, apakah kau akan tidur pada saat rizki sedang dibagikan ?... " hal itu karena baik secara syar'i atau pun menurut kebiasaan bahwa pada saat itu adalah waktu untuk mencari rizki, dan sebagaimana do'a Rosululloh yang disebutkan diatas.
Kedua, memelihara waktu shalat, memelihara dan melaksanakan shalat pada waktunya merupakan salah satu amalan yang paling dicintai oleh Alloh di dalam surat Al-Baqarah ayat 238, firman-Nya : "Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Alloh (dalam shalatmu) dengan khusyu". Dengan bangun pagi dan melaksanakan shalat shubuh, maka seorang hamba akan mendapati rezeki nomplok yang pertama, yaitu ia berada dalam jaminan (dzimmah) Alloh.
Ketiga, Berpagi-pagi dalam membaca Al-Qur'an dan menghafalnya. Al-Qur'an merupakan petunjuk untuk umat manusia, dan Alloh telah memudahkannya untuk dapat diingat, dibaca dan dihafalkan. Menurut para ulama, bahwa waktu utama melakukan muraja'ah Al-Qur'an adalah pada saat tenang yang sempurna, dan waktu itu adalah pada waktu sahur sampai awal siang.
Keempat, berpagi-pagi dalam berdzikir kepada Alloh, waktu pagi merupakan waktu yang dianjurkan memperbanyak dzikir, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya dzikir-dzikir dan bacaan do'a pagi hari dan do'a ketika bangun dari tidur yang datang dari Rasululloh.
Bagaimana kita memulai pagi ?
Di sebagian besar kota, fenomena pasca waktu shubuh yang kita saksikan adalah kesibukan manusia yang luar biasa, jalanan menjadi macet, penumpang bis dan kereta api berdesak-desakan, semua orang berlomba untuk mendapatkan rizki, mencari uang, dan mencari kesenangan dunia, fenomena ini tidak ada salahnya namun yang menjadi masalah adalah ketika fenomena ini berbanding terbalik dengan keadaan saat bergemanya adzan subuh,jalan-jalan tetap sunyi, yang mendatangi masjid hanya sedikit orang saja, sebagiannya lagi tetap enggan mendatangi rumah Alloh untuk melaksanakan shalat shubuh secara berjamaah.
Fenomena di atas bukanlah yang dimaksud dengan bentuk pengamalan sunnah untuk memperoleh keberkahan pada pagi hari, keberkahan itu akan didapat ketika kita memulainya dengan shalat subuh, dan menjadikan niat akhirat sebagai hal yang mengisi hati kita, Rasululloh bersabda : "Barang siapa, yang akhirat menjadi obsesinya, maka Alloh akan menjadikan kecukupan berada dalam hatinya, dab Alloh akan menghimpun urusannya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan dunia itu hina, dan barang siapa obsesinya adalah dunia Alloh menjadikan kemelaratan ada di depan kedua matanya dan mencerai-beraikan urusannya, dan dunia tidak datang kecuali ditakdirkan untuk dia saja". (HR. Tirmidzi).
Untuk merubah itu semuanya, ia harus belajar bangun di waktu shubuh dan memulai harinya dengan ibadah dan mengharap keluasan Rahmat dari Alloh.
wallahu A'lam
Sumber : Aan Abdurahman, MA
0 komentar:
Posting Komentar