Hari : Rabu, 25 Februari 2015/06 Jumadil Awwal 1436 H
Oleh : Ustadz Noerdin
Dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
Oleh : Ustadz Noerdin
Dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Orang-orang sama bertanya kepada
Rasulullah s.a.w. perihal ahli tenung - atau tukang meramal.* Beliau s.a.w. lalu
bersabda: "Tidak ada sesuatupun yang hak atau benar daripadanya." Orang-orang
berkata lagi: "Ya Rasulullah, sesungguhnya mereka itu memberitahukan kepada kita
akan sesuatu hal yang kadang-kadang lalu menjadi kenyataan -yakni seolah-olah
benar." Rasulullah s.a.w. kemudian bersabda: "Itulah sesuatu kalimat hak - yakni
merupakan kebenaran - yang disambar oleh seorang jin, kemudian disampaikan -
dibisikkan -dalam telinga kekasihnya, kemudian dengan sebuah kalimat yang benar
itu oleh ahli tenung tadi dicampurkannya dengan seratus macam kedustaan."
(Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat Imam Bukhari dari Aisyah radhiallahu 'anha disebutkan bahawasanya Aisyah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya malaikat itu turun ke mega - yakni awan, kemudian menyebutkan sesuatu perkara yang sudah diputuskan di langit, lalu syaitan itu memasangkan pendengarannya untuk mencuri isi keputusan tadi, selanjutnya setelah didengarkan baik-baik, ia pun lalu menyampaikannya kepada ahli tenung. Seterusnya ahli tenung tadi membuat kedustaan seratus macam banyaknya yang keluar dari hatinya sendiri, di samping satu yang dari syaitan tersebut - yang dianggap sebagai kebenaran.
Sabdanya: fa-yaqurruha dengan fathahnya ya' dan dhammahnya qaf serta ra', ertinya ialah menyampaikannya. Al'anan dengan fathahnya 'ain.
Dalam riwayat Imam Bukhari dari Aisyah radhiallahu 'anha disebutkan bahawasanya Aisyah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya malaikat itu turun ke mega - yakni awan, kemudian menyebutkan sesuatu perkara yang sudah diputuskan di langit, lalu syaitan itu memasangkan pendengarannya untuk mencuri isi keputusan tadi, selanjutnya setelah didengarkan baik-baik, ia pun lalu menyampaikannya kepada ahli tenung. Seterusnya ahli tenung tadi membuat kedustaan seratus macam banyaknya yang keluar dari hatinya sendiri, di samping satu yang dari syaitan tersebut - yang dianggap sebagai kebenaran.
Sabdanya: fa-yaqurruha dengan fathahnya ya' dan dhammahnya qaf serta ra', ertinya ialah menyampaikannya. Al'anan dengan fathahnya 'ain.
Dalam riwayat Imam Bukhari dari Aisyah radhiallahu 'anha disebutkan bahawasanya
Aisyah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya malaikat itu turun ke mega - yakni awan, kemudian menyebutkan
sesuatu perkara yang sudah diputuskan di langit, lalu syaitan itu memasangkan
pendengarannya untuk mencuri isi keputusan tadi, selanjutnya setelah didengarkan
baik-baik, ia pun lalu menyampaikannya kepada ahli tenung. Seterusnya ahli
tenung tadi membuat kedustaan seratus macam banyaknya yang keluar dari hatinya
sendiri, di samping satu yang dari syaitan tersebut - yang dianggap sebagai
kebenaran.
Dari Shafiyah binti Ubaid dari salah seorang isteri Nabi s.a.w. - radhiallahu
'anha dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Barangsiapa yang mendatangi juru terka, lalu menanyakan sesuatu hal kepadanya,
kemudian membenarkannya - yakni mempercayainya, maka tidak akan diterima
shalatnya selama empat puluh hari." (Riwayat Muslim)
Dari Qabishah bin al-Mukhariq r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w.
bersabda: "Peramalan dengan garis-garis, penengokan peruntungan -atau nasib - serta
pembentakan burung-untuk melihat untung rugi, semuanya adalah dari perbuatan
sihir - atau pertenungan."
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang mencari satu macam ilmu pengetahuan dari golongan ilmu
penujuman, maka berertilah ia telah mencari suatu cabang dari ilmu sihir.
Bertambah ilmu sihirnya itu sebanyak tambahnya dalam ilmu penujuman tadi."
0 komentar:
Posting Komentar