Rabu, 03 September 2014

Mari Ramaikan Masjid Kita


Perum Muslim Al-Falaah IV adalah perumahan sangat sederhana dan baru berdiri pada bulan November 2008, kondisi saat itu masih sangat jauh dari memadai, sarana prasarana yang masih minim diantaranya listrik yang belum terpasang, sarana jalan yang belum tersedia baik untuk setiap gang, dan sarana ibadah yang belum ada.  Karena listrik yang belum terpasang, maka berdasarkan kesepakatan pengembang dan warga pada saat itu, dana pembangunan masjid dialokasi untuk pengurusan listrik (yang saya dengar seperti itu karena saat kesepakatan itu saya juga belum tinggal di Al-Falaah 4). Karena kebutuhan akan tempat ibadah, akhirnya terpaksa bekas bedeng pekerja dijadikan tempat ibadah, yang kondisinya jujur sangat-sangat tidak layak untuk tempat ibadah... (Astagfirullah...)

Tempat ibadah yang sangat ringkih, ketika hujan turun maka air hujan dengan leluasa menjangkau hampir semua sudut ruangan, karena atap dan dinding yang bolong disana-sini, ketika angin kencang berhembus kita hanya bisa berdo'a semoga masjid kita tidak roboh dan ambruk..... Ketika shalat akan sangat mudah dijumpai binatang berkeliaran, yang paling sering adalah si kodok. Kadang ketika shalat juga kita was was akan binatang berbisa seperti ular, kalajengking ataupun kelabang yang pada saat itu banyak dijumpai....(www.sedih.com)
Dengan kondisi tersebut, akhirnya kita mencoba mencari dana untuk pembangunan masjid yang lebih layak. Setelah hampir 2 bulan Alhamdulillah kita berhasil merenovasi tempat badah kita sehingga sedikit lebih baik sebagai tempat ibadah dibandingkan sebelumnya.  Warga bersama-sama membangun masjid dari swadaya warga dan dana bantuan dari pihak luar. Walau dengan kondisi warga yang terbatas (apalagi masih sedikit waktu itu), alhamdulillah masjid akhirnya berdiri juga walau masih jauh dari kata layak, tetapi Alhamdulillah setidaknya warga telah memiliki tempat untuk beribadah dan bertaqorrub serta tempat untuk silaturahim yang lebih baik. Tampak gambar masjid yang ada.......
 Di tempat sederhana inilah mimpi kita bersama-sama dimulai, mimpi akan lahir generasi penerus kita yang qur'ani. Di tempat sederhana ini, kegiatan ibadah terasa indah, anak-anak setiap sore ramai bermain sambil belajar mengaji....
 
 Dengan kelucuan anak-anak, dengan semangatnya para ustadz dan ustadzah, dengan niat tulus para ibu, mereka bersama merajut mimpi mencetak para generasi terbaik komplek ini. Tidak ketinggalan para Bapak-bapak dan Ibu-ibu pun bersemangat menambah ilmu agama, mereka rajin dan rutin melakukan kegiatan pengajian. 
Secara rutin para ibu melaksanakan pengajian....

Pelatihan-pelatihan, seperti pelatihan penyelenggaraan jenazah dan lain-lain...
Sementara pada Bapak pun tidak mau kalah, secara rutin setiap ahad pagi melaksanakan tadarus Qur'an.....
Ghiroh masjid saat itu terasa hidup, dan makmur dengan banyaknya aktifitas ibadah didalamnya.  Kondisi tersebut semakin melecut semangat kita untuk mewujudkan tempat ibadah yang lebih layak dan representatif. Tanpa kenal lelah kita mencoba mencari dana, entah sudah berapa proposal yang kita sebar ke berbagai instansi pemerintah, instansi swasta bahkan ke beberapa kedutaan negara luar.  Akhirnya usaha kita yang tidak kenal lelah berbuah hasil, pada bulan Desember 2010 sebuah Yayasan Islam yang bernama Yayasan Al-Huda Bogor, yang beralamat di Jl. Raya Kapten Yusuf, Cimanglid Gg. Purnama RT 05/01 No. 61, Sukamantri, Tamansari, Bogor dan Yayasan Makkah Al Mukarromah menerima proposal kita dan bersedia menjadi penyandang dana utama pembangunan masjid dan tempat wudhu.
 Rapat Pembangunan Masjid 
 Pembongkaran Masjid Lama
 Pembangunan Masjid Ash-Shiddiq Rodiallahu'anhu

Tak terasa akhirnya tanggal 20 Februari 2011, masjid baru dengan nama Masjid Al-Fallah Ash-Shiddiq Rodiallahu'anhu berdiri dengan megah. Suatu prestasi tersendiri bagi kita sebagai komplek baru tetapi telah memiliki masjid yang cukup representatif dan cukup layak, sehingga memberikan kebanggaan tersendiri.

Tampak Jadi Masjid Ash-Shiddiq Roadiallahu'anhu

Berjalannya waktu, ternyata mulai ada yang terasa hilang, yang tadinya masjid ramai dengan kegiatan, sedikit demi sedikit mulai berkurang, pengajian Bapak-bapak yang dilaksanakan setiap hari minggu tidak lagi berjalan. Kuliah dhuha yang coba digagas tidak lagi kelihatan geraknya karena sedikitnya jamaah yang datang. Pengajian para ibu pun terlihat mulai berkurang peminatnya. Harapan terakhir adalah TPA, semoga kawah candradimuka bagi anak-anak kita tetap berjalan.
Kadang kami berfikir, apa yang salah dengan masjid ini, jika karena megahnya masjid ini malah membuat jauh kita dari masjid, lalu untuk apa masjid ini dibangun dengan megah dan indah ?  Masjid adalah tempat kita untuk beribadah kepada Alloh SWT, tempat kita menghilangkan penat, tempat mencari ilmu, tempat bersilaturahim, tempat kita mengadu kepada sang khalik. Masjid bukanlah museum, masjid bukanlah galeri, yang hanya didatangi sesekali dan ditinggalkan disisa harinya.

Ada sebuah hadits Riwayat Abu Dawud :
LAA TAQUUMU-S-SAA’ATU HATTAA YATABAAHA-N-NAASU FI-L-MASAAJIDI
Artinya : Tidak akan datang saat [kiamat] sebelum orang bermegah-megah dengan mesjid. [Catatan: maksudnya tentu "Salah satu tanda akan datangnya kiamat ialah ketika orang mendirikan mesjid dengan niat hanya untuk bermegah-megahan."]
Ya Alloh semoga kita terlindung dari niat seperti itu...................  
 
Marilah saudaraku.... kembalilah kita ke masjid.... makmurkanlah masjid, jadikanlah masjid sebagai tempat terindah bagi kita untuk bercengkrama dengan Sang Khalik dan bersilaturahim dengan sesama...........Amiinn ya Robbal 'Alamin...

0 komentar:

Posting Komentar