Minggu, 15 Maret 2015

Kajian Shubuh : Lanjutan Bab. 180 Keutamaan Membaca Al-Quran

Hari  : Minggu, 15 Maret 2015/24 Jumadil Awwal 1436 H
Oleh : Ustadz Noerdin
Dari Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi





Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya : "Tidak dihalalkanlah dengki itu, melainkan terhadap dua macam orang, yaitu: Orang yang diberi kepandaian oleh Allah dalam hal al-Quran, lalu ia berdiri dengan al-Quran itu - yakni membaca sambil memikirkan dan juga mengamalkannya - di waktu malam dan waktu siang, juga seorang yang dikaruniai oleh Allah akan harta lalu ia menafkahkannya di waktu malam dan siang - untuk kebaikan." (Muttafaq 'alaih)


Dari al-Bara' bin 'Azib r.a., katanya: "Ada seorang lelaki membaca surat al-Kahfi dan ia mempunyai seekor kuda yang diikat dengan dua utas tali, kemudian tampaklah awan menutupinya. Awan tadi mendekat dan kuda itu lari dari awan tersebut. Setelah pagi menjelma, orang itu mendatangi Nabi s.a.w. menyebutkan apa yang terjadi atas dirinya itu. Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Itu adalah sakinah* - ketenangan yang disertai oleh malaikat - yang turun untuk mendengarkan bacaan al-Quran itu." (Muttafaq 'alaih)
Dalam Hadisnya Zaid bin Tsabit r.a., katanya: "Saya berada di samping Rasulullah s.a.w., lalu beliau dilutupi oleh sakinah." Yang dimaksudkan ialah ketenangan ketika ada wahyu turun pada beliau. Di antaranya lagi ialah Hadisnya Ibnu Mas'ud r.a.: "Tidak jauh bahwa sakinah itu terucapkan pada
lisannya Umar r.a." Ada yang mengatakan bahwa sakinah ialah kedamaian dan ada yang mengatakan kerahmatan.


Dari Ibnu Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang membaca sebuah huruf dari kitabullah -yakni al-Quran, maka ia memperoleh suatu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.


Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya orang yang dalam hatinya tidak ada sesuatu apapun dari al-Quran - yakni tidak ada sedikitpun dari ayat-ayat al-Quran yang dihafalnya, maka ia adalah sebagai rumah yang musnah - sunyi dari perkakas."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Dikatakanlah - nanti ketika akan masuk syurga - kepada orang yang mempunyai al-Quran - yakni gemar membaca, mengingat-ingat kandungannya serta mengamalkan isinya: "Bacalah dan naiklah derajatmu
- dalam syurga - serta tartilkanlah - yakni membaca perlahan-lahan - sebagaimana engkau mentartilkannya dulu ketika di dunia, sebab sesungguhnya tempat kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca," maksudnya kalau membaca seluruhnya adalah tertinggi kedudukannya dan kalau tidak, tentulah di bawahnya itu menurut kadar banyak sedikitnya bacaan.
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

0 komentar:

Posting Komentar