Jumat, 04 Oktober 2019

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN GEMA MUHARRAM 1441 H


LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN GEMA MUHARRAM 1441 H MASJID AL-FALAAH (ASH-SHIDDIQRADIALLAHU’ANHU)
KOMPLEK MUSLIM AL-FALAAH 4
JALAN CENDANA DESA RAWA KALONG,
KEC. GUNUNG SINDUR, KAB. BOGOR


1.     Pendahuluan

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sesungguhnya segala puji bagi Allah, hanya kepada-Nya kami memuji, mohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari keburukan diri kami dan kesalahan perbuatan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk Allah, maka tidak ada yang menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan, maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tiada yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam adalah hamba dan utusan-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Maa’uun Surat ke 107 1-3:

|
“Tahukah engkau (orang-rang) yang mendustakan agama?”

“mereka Itulah yang menghardik anak yatim, “
  
“dan tidak memberi makan kepada orang-orang miskin.”


Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah ucapan Allah, dan sebaik-baik ajaran adalah ajaran Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam. Sebaliknya sejelek-jelek perkara adalahapa yang diada-adakan dalam dien karena setiap yang diada-adakan dalam dien adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah kesesatan, dan setiap yang sesat di neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
bÎ)ur(#rãès?spyJ÷èÏR«!$#Ÿw!$ydqÝÁøtéB3žcÎ)©!$#Öqàÿtós9ÒOÏm§ÇÊÑÈ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. QS An Nahl :18
Makasudahsepantasnyalahkita mensyukuri nikmat dan karunia ini serta mewujudkan syukur kita kepada Allah yaitu dengan menjalankan segala perintah-Nya, mengajak manusia beramal kebaikan dan mencegah manusia dari perbuatan dan amal keburukan.
Kesuksesan seseorang tidaklah cukup hanya diukur dari perspektif intelektualnya saja, tetapi masih memerlukan kecerdasan spiritual dan emosionalnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan pembinaan spiritual - emosional  secara sunguh-sungguh berkesinambungan dan terprogram.
Semoga kita tercukupkan hanya oleh 2 hal yaitu :
Barang siapa menjadikan Alloh sebagai keterpesonaannya, maka dia akan mempesonakan untuk semua mata
Barang siapa hanya Alloh yang dia tuju, maka dunia akan datang kepadanya dengan merunduk.
Orang tidak perduli seberapa kayanya kita, seberapa pintarnya kita seberapa hebatnya kita, seberapa gantengnya kita, seberapa tingginya jabatan kita, seberapa berpengaruhnya kita, yang orang pedulikan cuma 1, apakah keberadaan kita memberikan manfaat buat mereka.
Imam Ghazali berpesan : “Semua manusia merugi kecuali orang yang berilmu, semua orang yang berilmu merugi kecuali mereka yang beramal, dan semua orang yang beramal merugi kecuali mereka yang ikhlas”
Selain itu perkembangan dan moderenisasi zaman adalahsuatuhal yang tidakbisakitahindarkan. Arusglobalisasi yang semakinderasmenuntutgenerasimudaberlarikencangmengikutiperkembangaan zaman yang semakinpesat.
Perkembangan zaman yang begitupesatmembuatgenerasimuda/ anakdidikharusbenar-benarpandaidalammemilih dan memilah mana yang positif dan mana yang negatif agar tidakterjadidegradasi moral, akhlak dan nilai – nilai agama.
Untuk itulah diperlukan kegiatan-kegiatan positif dalam menyalurkan aspirasi-aspirasi, hoby, bakat dan lain sebagainya, agar generasi muda/ anak didik  mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan terhindar dari degradasi moral, akhlak dan nilai-nilai agama.
Untuk menjembatani hal itu diperlukan suatu wadah sebagai motor yang bisa mendrive dan membawa generasi muda/ anak didik  kearah yang positif dan tetap memegang teguh nilai-nilai agama sehingga menjadikan dirinya sebagai generasi muda yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan menjaga moral bangsa.
2.       DASAR PEMIKIRAN
Bulan Muharram merupakan suatu bulan yang disebut sebagai “syahrullah” (Bulan Allah). Dalam sebuah hadist bahwa Rasulullah bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (HR. Muslim).
Hal ini bermakna bulan ini memiliki keutamaan khusus karena disandingkan dengan lafadz Jalalah (lafadz Allah). Para Ulama menyatakan bahwa penyandingan sesuatu pada yang lafadz Jalalah memiliki makna tasyrif (pemuliaan), sebagaimana istilah Baitullah, Rasulullah, Syaifullah dan sebagainya. Sebagai bulan pertama tahun Hijriyah, bulan Muharram juga menyimpan banyak peristiwa bersejarah. Diantaranya adalah tenggelamnya raja Fir’aun dan anak buahnya di laut Merah, hijrahnya nabi Muhammad SAW ke Madinah serta masih banyak lagi peristiwa bersejarah lainnya. Disamping itu bulan Muharram adalah bulan yang sangat agung. Di dalamnya terkandung makna dan keutamaan hakiki dalam rangka proses pembentukan pribadi-pribadi muslim. Itulah makanya salah satu kegiatan yang dianjurkan untuk berpuasa sunah pada bulan tersebut.
Seiring dengan perkembangan zaman dengan gencarnya peran media terhadap kehidupan masyarakat, esensi dan eksistensi bulan Muharram hampir semakin tidak bermakna. Bahkan ironisnya, banyak orang tidak tahu kapan dan apa faedah bulan Muharram. Hal ini jelas sangat berpengaruh kepada kepribadian individu itu sendiri khususnya dan mobilisasi ummat Islam umumnya.
Tak lepas pula pengaruhnya terhadap remaja muslim sebagai generasi masa depan ummat Islam.
Dalam kondisi ini, jelas bahwa perbaikan moral serta peningkatan pemahaman nilai-nilai Islam sangat diperlukan terutama bagi para remaja dalam menghadapi pluralisme peradaban modern yang semakin liberal sehingga tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang merugikan dirinya dan masyarakat sekitarnya.
Dari aspek sosial ekonomi masyarakat, kepedulian terhadap sesama terasa semakin rendah dengan makin jauhnya jarak antara orang-orang yang diberi keluasan harta dengan kaum fakir, miskin, anak yatim/piatu dan dhuafa. Kaum yang kurang beruntung ini, semakin sulit secara ekonomi sehingga hamasah atau semangat ber-Islam juga rendah. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang harus berhubungan dengan rentenir sekedar untuk mendapatkan pinjaman dana dengan bunga tinggi untuk modal usaha dan biaya hidup sehari-hari. Dalam hal ini ummat Islam harus berusaha memberikan solusi, dan bagi yang dilebihkan keluasan rizki harus punya kepedulian terhadap mereka dengan menyisihkan sebagian harta yang diberikan Allah untuk mereka.
Atas dasar inilah, kami dari DKM Ash-Shiddiq RA, mencoba untuk merevitalisasi kembali kaidah-kaidah dan esensitas Muharram sebagai momentum berhijrah dalam proses peningkatan kepribadian muslim dan kepedulian sosial, serta peningkatan semangat ber-Islam bagi anak, remaja, orang tua, dan juga pada da’i/da’iyyah melalui berbagai jenis kegiatan dalam paket “GEMA MUHARRAM 1441 H”. Kami sadar kegiatan ini tidak cukup hanya dukungan dari sebagian pihak, namun secara luas kami berusaha menggalang segala potensi baik dari masyarakat maupun instansi swasta dan pemerintah, pengusaha, dan lain-lain.

3.       TUJUAN KEGIATAN
Rangkaian kegiatan dalam paket ”GEMA MUHARRAM 1441 H” bertujuan untuk:
1. Memeriahkah Muharram sebagai bulan yang disenangi Allah dengan berbagai kegiatan dakwah keislaman, pendidikan, sosial, danpemberdayaan ekonomi masyarakat
2. Memberikan sarana bagi ummat untuk berinfaq di jalan Allah dengan menyisihkan hartanya sebagai amal infaq shodaqoh jariyah bagi kegiatan dakwah
3. Menjadikan masjid sebagai sarana ummat dalam dakwah amal ma’ruf nahi munkar serta sarana pendidikan menuntut ilmu Addienul Islam
4. Menggiatkan dan meningkatkan kepedulian sosial masyarakat khususnya ummat muslim dari seluruh Jama'ah Masjid, lingkungan Perum Al-Falaah 4, dan masyarakat luas dalam aktifitas dakwah, pembinaan, aktifitas sosial sehingga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan jamaah masjid dan lingkungan sekitarnya kepada Allah SWT (keshalehan individu) dan tercipta kehidupan masyarakat yang Islami dengan ketaqwaan dan terbina ukhuwah diantar sesama warga (keshalehan sosial).

4.       JENIS-JENIS KEGIATAN
Rangkaian kegiatan dalam paket ”GEMA MUHARRAM 1441 H” – DKM Ash-Shiddiq RA, Perumahan Muslim Al-Falaah 4 meliputi:
1.       Santunan Yatim dan Dhuafa
2.       Pentas Seni Warga
3.       Tabligh Akbar
  

5.        WAKTU, TEMPAT & TEKNIS PELAKSANAAN
”GEMA MUHARRAM 1441 H” – DKM Ash-Shiddiq RA, Perum Muslim Al-Falaah 4 dilaksanakan di lapangan depan masjid. Adapun waktu pelaksanaan yaitu 21 September 2019.

6.       LAPORAN Kegiatan
1.       Pentas Seni
Masing-masing RT menampilkan 1 pentas seni
Sumbangan marawis dari SDN Benda 2 – Pamulang
Sumbangan Qasidah dari Ibu-ibu RT 6
Sumbangan lagu-lagu religi dari remaja Al-Falaah 4
2.       Santunan Yatim – Dhuafa
Santunan Yatim dan Dhuafa diberikan kepada 12 orang anak Yatim dan Dhuafa, sebagai berikut :
          1. Irsyad
           2.Nayla
           3.Aurel
           4.Yogi
           5.Zahro
           6. Iqbal
           7.Eva8.Bari
           9.Habibah
          10. Pak Mardanis
           11. Nenek 1 RT 06
           12. Nenek 2 RT 06     
                              
3.       Tabligh Akbar diisi oleh Drs. KH. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA

7.    LAPORAN KEUANGAN (Terlampir)



8.       PENUTUP
            Membina dan mengembangkan potensi generasi muda/ anak didik  adalah suatu keharusan, agar terbentuk generasi  muda yang berakhlak mulia, menjunjung tinggi nilai-nilai agama sehingga menjadi generasi muda yang bermoral dan berguna bagi agama bangsa dan negara. Oleh karena itu melalui kegiatan yang telah  kami laksanakan mudah-mudahan mampu membentuk generasi muda yang dinamis. Melalui kegiatan ini pula kami memohon kepada semua pihak untuk memberikan saran masukan yang membangun yang akan kami jadikan pedoman kegiatan yang akan datang  lebih meningkat .
            Partisipasi dari semua kalangan kami ucapkan terima kasih, dan mudah-mudahan apa yang bapak / ibu berikan baik moral maupun materil dibalas oleh Alloh SWT dengan balasan yang berlipat ganda.
                                                                                 Rawakalong, 04  Oktober 2019
                                                                         Panitia Peringatan Hari Besar Islam

                           Ketua,                                                                              Sekretaris,



             Ust. Endang Iskandar                                                               M a r w a n



0 komentar:

Posting Komentar